Bulutangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan
oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang
berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulutangkis dimainkan dengan pemain
di satu sisi bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock")
melewati net agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah
ditentukan. Dia juga harus mencoba mencegah lawannya melakukan hal
tersebut kepadanya.
Partai
Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulutangkis. Mereka adalah:
1. Tunggal putra
2. Tunggal putri
3. Ganda putra
4. Ganda putri
5. Ganda campuran
Sejak
1 Februari 2006, seluruh partai memakai sistem "pemenang dua dari tiga
set" (best of three) yang masing-masing diraih dengan mencapai 21 poin
secara rally point.
Memainkan bulutangkis
Tiap pemain atau
pasangan mengambil posisi pada kedua sisi jaring di atas wilayah persegi
panjang yang ditandai di lantai sebagaimana diperlihatkan di diagram.
Tujuan
permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melompati
jaring ke wilayah di seputar batasan/aras tertanda sebelum pemain atau
pasangan lawan bisa memukulnya balik. Untuk setiap kali ini berhasil
dilakukan oleh regu yang menyervis, pemain atau pasangan penyervis
(peladen) mencetak skor satu poin. Setelah memenangi satu poin, pemain
yang sama menyervis kembali, dan terus menyervis sepanjang mereka terus
mencetak poin. Apabila regu yang tak menyervis memenangkan reli ini,
tiada poin dicetak oleh mereka tetapi ada pergantian penyervis. Dalam
permainan ganda, seorang peladen memulai permainan, dan setelah kalah
sebuah reli, servis berpindah ke regu lawan. Dari waktu itu ke depannya,
kedua pemain pada seregu bergantian menyervis (meladen) sebelum servis
kembali berpindah kepada lawan mereka. Pemain di sisi servis tangan
kanan selalu memulai servis.
Wilayah servis
Gelanggang badminton
Tiap-tiap
pemain menetapkan di antara dua wilayah servis. Ada wilayah servis
untuk tunggal, yakni berlebar 5,18 meter dan panjangnya 13,40 meter.
Areal servis untuk ganda berukuran 6,10 meter pada lebarnya dan 11,88
meter panjangnya. Wilayah servis dibagi dua belahan. Di tengah-tengah
lapangan berdiri jaring/net, yakni 1,55 meter tingginya. Garis-garis
servis pendek berentang 1,98 meter dari jaring. Kotak servis kiri dan
kotak servis kanan dipisahkan oleh garis di tengahnya.
Perlengkapan
•
Raket: Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium
atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua
raket bulutangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon
(plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat
terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi
kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan
baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.
• Kok:
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulutangkis, terbuat dari
rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan
pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan
atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari pelastik.
•
Senar: Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam
bulutangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri
tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja.
Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18
sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat
dalam seleksi senar.
• Sepatu: Karena percepatan sepanjang lapangan
sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang
maksimal pada setiap saat. Sepatu bulutangkis membutuhkan sol karet
untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama
selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat;
bulutangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan
pergelangan kaki.
• Net: Bulutangkis tidak akan pernah bisa
berjalan tanpa perlengkapan yang satu ini. Net merupakan pembatas antara
bidang permainan pemain yang satu dengan yang lain. Tinggi net kurang
lebih 152 cm dan sama untuk semua jenis permainan, baik itu tunggal
maupun ganda, putri maupun putra.
Sejarah
Olah raga yang
dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Tiongkok.
Nenek
moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi
yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya
dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga
kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di
Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut
Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu
biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama
untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah.
Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada
tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk
Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat China, dan
Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian
dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah
raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di
Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net dan
memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya
sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa
itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada
1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam
sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris,
berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore Bulutangkis -
sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di
Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di
Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis
oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi Bulutangkis Inggris
dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi
pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
Bulutangkis
menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia
Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di
negara-negara Skandinavia.
International Badminton Federation (IBF)
didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales,
Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai
anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936.
Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September
2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation
menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat
oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
Olah raga ini menjadi olah raga
Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan
Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar