Ini adalah sebuah kisah nyata yang sudah lama terjadi di negara
Argentina pada tahun 1966. Tapi saya merasa hal ini perlu diungkapkan
kebenarannya kepada masyarakat dan para pecinta anjing pemburu bahwa
Dogo mempunyai keistimewaan / kelebihan dalam insting dan kemampuan
berburu binatang buas, dan mungkin dapat menjadi suatu hal yang dapat
dihargai bagi para pecinta anjing lainnya.
Terimakasih kepada
para Dogoman (pecinta sejati anjing trah Dogo) dan para aktivis pemburu
yang ikut membantu dalam mendokumentasikan kisah ini.
Ada seorang
pecinta anjing yang sangat terkenal dari negara Argentina, namanya
Amadeo Bilo. Dia adalah seorang pria yang tidak perlu diragukan lagi
pengalamannya sebagai pemburu terbesar Babi Hutan liar yang besar
(Big-Wildboar), dan Macan Puma (Boar & Puma Hunter) dan juga
binatang buas lainnya yang dikenal sepanjang jaman. Dia masih hidup
sekarang dan umurnya 85 tahun.
Ketika tahun 1960-an, banyak
rombongan pemburu dari Amerika berdatangan ke Argentina untuk melihat
langsung bagaimana perburuan babi hutan dengan menggunakan anjing Dogo
argentino yang menjadi ciri khas negara tersebut. Rombongan ini
ditetapkan sebagai Group Jurnalistik Jack Parry's Field, majalah Stream
dan juga perusahaan Firearms Corporation. Bilo memilih rombongan ini
untuk ikut serta dalam "Hunting Trip" (perburuannya) di kawasan hutan
Rio Negro, yang berjarak 1500 mile dari Buenos Aires.
Berburu
adalah suatu kegiatan olahraga kuno yang digemari oleh para bangsawan
dan rakyat dari negara Inggris, Jerman dan hampir semua negara di Eropa
dan Amerika, ada banyak jenis berburu disini, antara lain berburu dengan
senapan atau dengan membuat jebakan, tetapi yang paling digemari oleh
para kalangan bangsawan adalah berburu dengan menggunakan anjing type
pemburu (Hound-type). Ada banyak jenis anjing pemburu, seperti English
Pointer, German Pointer, Bloodhound, Black& Tan Coonhound, Plotter
Hound, Retriever,Weimarener, dll, dari masing-masing negara. Tetapi
seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel-artikel terdahulu bahwa
pada tahun 1920 telah dibuat suatu trah anjing pemburu yang kemampuannya
tidak dapat ditandingi oleh semua jenis anjing pemburu di dunia, oleh
Dr.Antonio Norez Martinez diberi nama : El Dogo Argentino sesuai nama
asal usul negaranya: Argentina. Beberapa pemburu profesional dari
Argentina melatih secara khusus agar 1 ekor anjing Dogo Argentinonya
dapat menangkap dan melumpuhkan seekor Macan Puma (Singa gunung) dengan
berat 40kg, dalam waktu hanya 20 menit dengan cara single handedly.
Sedangkan didaerah Kazakhstan (Eropa Timur), jenis Dogo Argentino ini
dipakai untuk melumpuhkan seekor Beruang Hitam. Sementara didaerah
Argentina sendiri, jenis ini berfungsi untuk memberantas hama Babi
Hutan, dua ekor Dogo dapat melacak, dan menangkap satu ekor Babi Hutan
liar dengan berat 220 pound (100kg). Ini adalah suatu kemampuan yang
biasa (standar) dilakukan oleh para petani yang memiliki anjing Dogo
Argentino.
Mereka mengganggap kegiatan berburu sebagai kegiatan
membantu para petani & pemilik perkebunan dalam menghadapi hama
liar babi hutan yang merusak hasil perkebunannya dan untuk menjaga
tingkat populasi binatang buas di alam liar. Binatang buas yang sering
menjadi ancaman penduduk adalah babi hutan yang merusak hasil kebun dan
macan Puma yang memakan ternak domba atau sapi milik penduduk.
Ketka
menjelang pagi hari, Amadeo Bilo mempersiapkan anjing- anjing Dogonya
yang dibentuk dalam 1 Team yang terdiri dari 4 ekor anjing Dogo. Dan
salah satu Dogonya bernama : Day de Travelin (disingkat :"Day").
Perburuan ini dimulai pada pagi hari, dengan persiapan : beberapa ekor
kuda, anjing Dogo, persenjataan , makanan dan obat-obatan. Seperti
biasa Bilo membuat strategi untuk anjingnya yaitu : 2 ekor Dogo berjalan
didepan untuk mencari jejak babi hutan dan membuka jalan, sedangkan 2
lainnya berjalan dibelakang dengan tali penuntun sebagai pendukung
kekuatan bila diperlukan. Dogo tersebut sangat kuat penciumannya, mereka
terlihat berjalan cepat sambil sesekali mengendus/ mencium bau binatang
buruannya. Seperti kata Bilo, anjing-anjing Dogonya memiliki penciuman
yang tajam sehingga tidak perlu selalu mendekatkan jarak hidungnya ke
tanah, dan anjing-anjingnya akan selalu mencari jejak tanpa membuat
suara berisik (menggonggong) bila buruannya belum ditemukan.
Bilo
mengikuti anjingnya dibelakang dengan berkuda dan membawa pisau untuk
berjaga-jaga. Sementara itu rombongan orang Amerika berjalan mengikuti
dibelakang dengan berkuda dan membawa anjing jenis Scenthound. Bilo
memacu kudanya dengan cepat agar dapat melihat jenis apa dan berapa
besar binatang buruannya yang ditangkap oleh anjing Dogonya. Rombongan
Amerika yang berjalan dibelakang tidak dapat mengejarnya secara cepat,
karena medan hutan yang ditempuh sangat sulit, banyak semak belukar dan
tanaman berduri, sehingga mereka tertinggal jauh dibelakang dan hanya
mengandalkan anjing-anjingnya yang menuntun kepada jejak Bilo dan 2 ekor
anjing Dogonya. Dalam hal menembus hutan bersemak, ada suatu kelebihan
Dogo disini, yaitu meskipun Dogo berbulu pendek namun Dogo mempunyai
bulu yang lebat / tebal, dan terdiri dari 2 lapis bulu, bulu dalam dan
bulu luar. Bulu luar berfungsi untuk menahan/ mencegah duri tanaman
masuk kedalam kulit, sedangkan bulu dalam untuk menahan hawa / cuaca
dingin pada waktu berburu dihutan.
Tak lama kemudian, diatas
sebuah bukit, tiba-tiba Bilo melihat langsung kedua ekor Dogonya yang
sedang bertarung untuk menangkap dan mengkontrol seekor Big-Wildboar
(Babi hutan besar). Salah satu Dogo sudah berhasil menggigit telinga
babi hutan tersebut (Lock jaw on ear), dan satunya lagi masih berusaha.
Bilo berkata : Waah Babi hutan yang sangat besar !!!, Dan yang terbesar
yang pernah ia jumpai selama berburu. Babi hutan tersebut mempunyai
berat lebih dari 600 pounds atau sekitar 300kg dengan panjang sekitar
2,5m!!!
Karena takut melihat Babi hutan yang sebesar beruang
itu, maka kuda yang Bilo tunggangi melempar tubuh Bilo kebawah tanah,
kudanya lari dan Bilo terlempar keatas rumput dan malang pisaunya hilang
terjatuh. Pada saat itu kedua Dogonya sudah berhasil mengunci babi
hutan tersebut dibagian kepalanya . Waktu berjalan terus tetapi belum
ada bantuan yang datang, kemudian Bilo berpikir bila dia tidak melakukan
sesuatu, maka dia akan kehilangan anjingnya : "Day de travelin".
Sehingga dengan tanpa senjata, ia merangkak kearah babi hutan tersebut
dan berusaha untuk mengikat pergelangan kaki belakang babi hutan itu.
Namun sayang kaki babi hutan tersebut sangat kuat dan besar sehingga
Bilo tidak sanggup untuk mengikatnya.
Kemudian dia menunggu,
tetapi pertarungan antara babi hutan dengan 2 ekor Dogonya belum
berhenti, Bilo berharap bantuan dari teman-temannya segera datang, dia
mendengar samar-samar suara kuda menuju kearahnya. Seketika itu ia
melihat The Beast (babi hutan besar itu) mulai berusaha melepaskan diri
dari gigitan Dogo, seekor Dogonya terluka parah karena serangan taring
babi hutan itu dan tidak dapat lagi mengkontrol penuh babi hutan yang
ditangkapnya, kemudian perlahan-lahan babi hutan itu memutar kesamping
dan mendekati wajah Bilo. Anda bisa membayangkan bagaimana bertemu muka
dengan muka dengan jarak 1 meter antara The Beast (Big-Wildboar) 600
pound jantan dengan Bilo diatas rumput. Babi hutan tersebut siap untuk
membunuh Bilo dengan keempat taringnya sepanjang 15cm. Bilo merasakan
saat itu nyawanya sedang mendekati kematian. Dia merasakan teror yang
begitu seram, dan tidak ada orang yang membantu.
Tiba-tiba
ketika babi hutan itu berusaha menyerang Bilo, Amadeo Bilo melihat
sebuah bayangan putih terbang melintasi diantara dia dengan babi hutan
tersebut, kemudian dia melihat sebuah perlawanan dari anjingnya "Day de
travelin" , yang rela berkorban mempertaruhkan nyawa demi Tuannya
dengan menyerang bagian kepala babi hutan itu. Satu ekor Dogonya sudah
terluka parah tidak dapat membantu Day, sedangkan 2 ekor Dogo lainnya
masih tertinggal di belakang bersama para pemburu lainnya. Sehingga Day,
harus berjuang sendiri untuk menyelamatkan Tuannya.
Bilo
melihat begitu banyak darah diatas rumput, namun dia selamat karena
luput dari serangan binatang buas itu. Bilo menyaksikan bagaimana seekor
Dogo berjuang membela Tuannya dengan penuh keberanian, kekuatan dan
sifat pantang menyerah untuk membela Tuannya.
Kemudian rombongan
berkuda dari teman-temannya berdatangan dan akhirnya mereka menembak
mati babi hutan tersebut. Amadeo Bilo membersihkan wajah, dan melihat
anjing Dogonya : Day de travelin merebahkan diri keatas rumput setelah
berjuang menyelamatkan Tuannya, anjing itu menarik dirinya sendiri ,
berusaha berjalan mendekati Tuannya. Bilo melihat anjingnya terluka
parah , sebuah pembuluh arterinya putus terkena taring babi hutan itu.
Dia mengusap, mengelus anjingnya, Bilo berusaha menyelamatkan
anjingnya, tetapi dia sadar bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk
menolong anjingnya, dan dia tahu bahwa anjingnya akan segera menemui
ajal.
Beberapa orang dari rombongan itu mengambil camera untuk
mengambil gambar dari kejadian itu agar dapat didokumentasikan. Tetapi
Bilo meminta kepada teman-temannya agar dia dapat berdua saja dengan
anjingnya tanpa orang lain, pada saat- saat terakhir dengan anjingnya.
Day (anjingnya) menjilati tangan Bilo dan kepalanya diletakkan diatas
pangkuan kaki Bilo, Day menciumi tangan Tuannya dan seakan ia berusaha
mengatakan "say good bye" (selamat tinggal) pada Tuannya. Dan setelah
itu Day, anjing Dogonya meninggal.
Amadeo berkata, sesungguhnya
ia sangat mencintai anjingnya, dia dan anak-anaknya telah hidup lama
dengan anjing-anjingnya, bermain, melatih dan bersenang-senang dengan
anjingnya. Dia menjelaskan kepada rombongan pemburu bahwa selama ini
Day, anjing Dogonya dengan berat 45kg mempunyai kemampuan menangkap dan
mengontrol seekor babi hutan dengan berat 100kg, atau seekor Singa
gunung dengan berat 50kg, tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa
ternyata ada Big-Wildboar (babi hutan) dengan berat lebih dari 600
pounds, hal ini tentu merupakan pertandingan yang tidak seimbang. Dan
akhirnya dia berkata : "Damn the Boar !!!" , Damned are all the Boars
in the World ! (dia sangat membenci babi hutan). Setelah kejadian itu
ia sudah tidak lagi berkeinginan berburu babi hutan dengan anjingnya.
Yang
dia lakukan adalah merawat anjingnya sungguh-sungguh dan bersama dengan
teman-temannya Amadeo Bilo ikut berpartisipasi melestarikan jenis
anjing pemburu dan penjaga ini ke seluruh daratan Amerika, dan
memperkenalkan mengenai kelebihan, kebolehan dan kesetiaan anjing ini
kepada para pecinta anjing sport di seluruh dunia.
Seperti
ungkapan Bilo dan para pecinta Dogo bahwa anjing jenis ini sebenarnya
sangat memiliki sifat familiar (sifat bersahabat) yang tinggi terhadap
anak-anak kecil dan penyayang keluarga, dapat dipercaya, memiliki
kestabilan temperamen yang baik, intelegensia yang tinggi, mudah dilatih
dan perawatannya sangat mudah. Tetapi hanya sedikit orang yang
mengetahui lebih jauh mengenai kelebihan jenis anjing ini dibanding
jenis lainnya. Mereka lebih dari sekedar hewan peliharaan manusia
ataupun anjing polisi ataupun anjing pameran, tetapi mereka dapat
dijadikan penjaga yang terpercaya dan dapat diandalkan.
Sekarang
banyak anjing jenis Dogo Argentino ini telah dipelihara di negara
Belanda, Jerman, Italia, Rusia, dan Amerika. Mereka dijadikan pilihan
anjing keluarga sekaligus penjaga yang exclusive, dengan kepribadiannya
yang lembut terhadap anak-anak, namun siap membela keluarganya dari para
penjahat ataupun binatang buas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar