Jumat, 02 Desember 2011

Ini adalah sebuah kisah nyata yang sudah lama terjadi di negara Argentina pada tahun 1966. Tapi saya merasa hal ini perlu diungkapkan kebenarannya kepada masyarakat dan para pecinta anjing pemburu bahwa Dogo mempunyai keistimewaan / kelebihan dalam insting dan kemampuan berburu binatang buas, dan mungkin dapat menjadi suatu hal yang dapat dihargai bagi para pecinta anjing lainnya.
Terimakasih kepada para Dogoman (pecinta sejati anjing trah Dogo) dan para aktivis pemburu yang ikut membantu dalam mendokumentasikan kisah ini.
Ada seorang pecinta anjing yang sangat terkenal dari negara Argentina, namanya Amadeo Bilo. Dia adalah seorang pria yang tidak perlu diragukan lagi pengalamannya sebagai pemburu terbesar Babi Hutan liar yang besar (Big-Wildboar), dan Macan Puma (Boar & Puma Hunter) dan juga binatang buas lainnya yang dikenal sepanjang jaman. Dia masih hidup sekarang dan umurnya 85 tahun.
Ketika tahun 1960-an, banyak rombongan pemburu dari Amerika berdatangan ke Argentina untuk melihat langsung bagaimana perburuan babi hutan dengan menggunakan anjing Dogo argentino yang menjadi ciri khas negara tersebut. Rombongan ini ditetapkan sebagai Group Jurnalistik Jack Parry's Field, majalah Stream dan juga perusahaan Firearms Corporation. Bilo memilih rombongan ini untuk ikut serta dalam "Hunting Trip" (perburuannya) di kawasan hutan Rio Negro, yang berjarak 1500 mile dari Buenos Aires.
Berburu adalah suatu kegiatan olahraga kuno yang digemari oleh para bangsawan dan rakyat dari negara Inggris, Jerman dan hampir semua negara di Eropa dan Amerika, ada banyak jenis berburu disini, antara lain berburu dengan senapan atau dengan membuat jebakan, tetapi yang paling digemari oleh para kalangan bangsawan adalah berburu dengan menggunakan anjing type pemburu (Hound-type). Ada banyak jenis anjing pemburu, seperti English Pointer, German Pointer, Bloodhound, Black& Tan Coonhound, Plotter Hound, Retriever,Weimarener, dll, dari masing-masing negara. Tetapi seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel-artikel terdahulu bahwa pada tahun 1920 telah dibuat suatu trah anjing pemburu yang kemampuannya tidak dapat ditandingi oleh semua jenis anjing pemburu di dunia, oleh Dr.Antonio Norez Martinez diberi nama : El Dogo Argentino sesuai nama asal usul negaranya: Argentina. Beberapa pemburu profesional dari Argentina melatih secara khusus agar 1 ekor anjing Dogo Argentinonya dapat menangkap dan melumpuhkan seekor Macan Puma (Singa gunung) dengan berat 40kg, dalam waktu hanya 20 menit dengan cara single handedly. Sedangkan didaerah Kazakhstan (Eropa Timur), jenis Dogo Argentino ini dipakai untuk melumpuhkan seekor Beruang Hitam. Sementara didaerah Argentina sendiri, jenis ini berfungsi untuk memberantas hama Babi Hutan, dua ekor Dogo dapat melacak, dan menangkap satu ekor Babi Hutan liar dengan berat 220 pound (100kg). Ini adalah suatu kemampuan yang biasa (standar) dilakukan oleh para petani yang memiliki anjing Dogo Argentino.
Mereka mengganggap kegiatan berburu sebagai kegiatan membantu para petani & pemilik perkebunan dalam menghadapi hama liar babi hutan yang merusak hasil perkebunannya dan untuk menjaga tingkat populasi binatang buas di alam liar. Binatang buas yang sering menjadi ancaman penduduk adalah babi hutan yang merusak hasil kebun dan macan Puma yang memakan ternak domba atau sapi milik penduduk.
Ketka menjelang pagi hari, Amadeo Bilo mempersiapkan anjing- anjing Dogonya yang dibentuk dalam 1 Team yang terdiri dari 4 ekor anjing Dogo. Dan salah satu Dogonya bernama : Day de Travelin (disingkat :"Day"). Perburuan ini dimulai pada pagi hari, dengan persiapan : beberapa ekor kuda, anjing Dogo, persenjataan , makanan dan obat-obatan. Seperti biasa Bilo membuat strategi untuk anjingnya yaitu : 2 ekor Dogo berjalan didepan untuk mencari jejak babi hutan dan membuka jalan, sedangkan 2 lainnya berjalan dibelakang dengan tali penuntun sebagai pendukung kekuatan bila diperlukan. Dogo tersebut sangat kuat penciumannya, mereka terlihat berjalan cepat sambil sesekali mengendus/ mencium bau binatang buruannya. Seperti kata Bilo, anjing-anjing Dogonya memiliki penciuman yang tajam sehingga tidak perlu selalu mendekatkan jarak hidungnya ke tanah, dan anjing-anjingnya akan selalu mencari jejak tanpa membuat suara berisik (menggonggong) bila buruannya belum ditemukan.
Bilo mengikuti anjingnya dibelakang dengan berkuda dan membawa pisau untuk berjaga-jaga. Sementara itu rombongan orang Amerika berjalan mengikuti dibelakang dengan berkuda dan membawa anjing jenis Scenthound. Bilo memacu kudanya dengan cepat agar dapat melihat jenis apa dan berapa besar binatang buruannya yang ditangkap oleh anjing Dogonya. Rombongan Amerika yang berjalan dibelakang tidak dapat mengejarnya secara cepat, karena medan hutan yang ditempuh sangat sulit, banyak semak belukar dan tanaman berduri, sehingga mereka tertinggal jauh dibelakang dan hanya mengandalkan anjing-anjingnya yang menuntun kepada jejak Bilo dan 2 ekor anjing Dogonya. Dalam hal menembus hutan bersemak, ada suatu kelebihan Dogo disini, yaitu meskipun Dogo berbulu pendek namun Dogo mempunyai bulu yang lebat / tebal, dan terdiri dari 2 lapis bulu, bulu dalam dan bulu luar. Bulu luar berfungsi untuk menahan/ mencegah duri tanaman masuk kedalam kulit, sedangkan bulu dalam untuk menahan hawa / cuaca dingin pada waktu berburu dihutan.
Tak lama kemudian, diatas sebuah bukit, tiba-tiba Bilo melihat langsung kedua ekor Dogonya yang sedang bertarung untuk menangkap dan mengkontrol seekor Big-Wildboar (Babi hutan besar). Salah satu Dogo sudah berhasil menggigit telinga babi hutan tersebut (Lock jaw on ear), dan satunya lagi masih berusaha. Bilo berkata : Waah Babi hutan yang sangat besar !!!, Dan yang terbesar yang pernah ia jumpai selama berburu. Babi hutan tersebut mempunyai berat lebih dari 600 pounds atau sekitar 300kg dengan panjang sekitar 2,5m!!!
Karena takut melihat Babi hutan yang sebesar beruang itu, maka kuda yang Bilo tunggangi melempar tubuh Bilo kebawah tanah, kudanya lari dan Bilo terlempar keatas rumput dan malang pisaunya hilang terjatuh. Pada saat itu kedua Dogonya sudah berhasil mengunci babi hutan tersebut dibagian kepalanya . Waktu berjalan terus tetapi belum ada bantuan yang datang, kemudian Bilo berpikir bila dia tidak melakukan sesuatu, maka dia akan kehilangan anjingnya : "Day de travelin". Sehingga dengan tanpa senjata, ia merangkak kearah babi hutan tersebut dan berusaha untuk mengikat pergelangan kaki belakang babi hutan itu. Namun sayang kaki babi hutan tersebut sangat kuat dan besar sehingga Bilo tidak sanggup untuk mengikatnya.
Kemudian dia menunggu, tetapi pertarungan antara babi hutan dengan 2 ekor Dogonya belum berhenti, Bilo berharap bantuan dari teman-temannya segera datang, dia mendengar samar-samar suara kuda menuju kearahnya. Seketika itu ia melihat The Beast (babi hutan besar itu) mulai berusaha melepaskan diri dari gigitan Dogo, seekor Dogonya terluka parah karena serangan taring babi hutan itu dan tidak dapat lagi mengkontrol penuh babi hutan yang ditangkapnya, kemudian perlahan-lahan babi hutan itu memutar kesamping dan mendekati wajah Bilo. Anda bisa membayangkan bagaimana bertemu muka dengan muka dengan jarak 1 meter antara The Beast (Big-Wildboar) 600 pound jantan dengan Bilo diatas rumput. Babi hutan tersebut siap untuk membunuh Bilo dengan keempat taringnya sepanjang 15cm. Bilo merasakan saat itu nyawanya sedang mendekati kematian. Dia merasakan teror yang begitu seram, dan tidak ada orang yang membantu.
Tiba-tiba ketika babi hutan itu berusaha menyerang Bilo, Amadeo Bilo melihat sebuah bayangan putih terbang melintasi diantara dia dengan babi hutan tersebut, kemudian dia melihat sebuah perlawanan dari anjingnya "Day de travelin" , yang rela berkorban mempertaruhkan nyawa demi Tuannya dengan menyerang bagian kepala babi hutan itu. Satu ekor Dogonya sudah terluka parah tidak dapat membantu Day, sedangkan 2 ekor Dogo lainnya masih tertinggal di belakang bersama para pemburu lainnya. Sehingga Day, harus berjuang sendiri untuk menyelamatkan Tuannya.
Bilo melihat begitu banyak darah diatas rumput, namun dia selamat karena luput dari serangan binatang buas itu. Bilo menyaksikan bagaimana seekor Dogo berjuang membela Tuannya dengan penuh keberanian, kekuatan dan sifat pantang menyerah untuk membela Tuannya.
Kemudian rombongan berkuda dari teman-temannya berdatangan dan akhirnya mereka menembak mati babi hutan tersebut. Amadeo Bilo membersihkan wajah, dan melihat anjing Dogonya : Day de travelin merebahkan diri keatas rumput setelah berjuang menyelamatkan Tuannya, anjing itu menarik dirinya sendiri , berusaha berjalan mendekati Tuannya. Bilo melihat anjingnya terluka parah , sebuah pembuluh arterinya putus terkena taring babi hutan itu. Dia mengusap, mengelus anjingnya, Bilo berusaha menyelamatkan anjingnya, tetapi dia sadar bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk menolong anjingnya, dan dia tahu bahwa anjingnya akan segera menemui ajal.
Beberapa orang dari rombongan itu mengambil camera untuk mengambil gambar dari kejadian itu agar dapat didokumentasikan. Tetapi Bilo meminta kepada teman-temannya agar dia dapat berdua saja dengan anjingnya tanpa orang lain, pada saat- saat terakhir dengan anjingnya. Day (anjingnya) menjilati tangan Bilo dan kepalanya diletakkan diatas pangkuan kaki Bilo, Day menciumi tangan Tuannya dan seakan ia berusaha mengatakan "say good bye" (selamat tinggal) pada Tuannya. Dan setelah itu Day, anjing Dogonya meninggal.
Amadeo berkata, sesungguhnya ia sangat mencintai anjingnya, dia dan anak-anaknya telah hidup lama dengan anjing-anjingnya, bermain, melatih dan bersenang-senang dengan anjingnya. Dia menjelaskan kepada rombongan pemburu bahwa selama ini Day, anjing Dogonya dengan berat 45kg mempunyai kemampuan menangkap dan mengontrol seekor babi hutan dengan berat 100kg, atau seekor Singa gunung dengan berat 50kg, tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa ternyata ada Big-Wildboar (babi hutan) dengan berat lebih dari 600 pounds, hal ini tentu merupakan pertandingan yang tidak seimbang. Dan akhirnya dia berkata : "Damn the Boar !!!" , Damned are all the Boars in the World ! (dia sangat membenci babi hutan). Setelah kejadian itu ia sudah tidak lagi berkeinginan berburu babi hutan dengan anjingnya.
Yang dia lakukan adalah merawat anjingnya sungguh-sungguh dan bersama dengan teman-temannya Amadeo Bilo ikut berpartisipasi melestarikan jenis anjing pemburu dan penjaga ini ke seluruh daratan Amerika, dan memperkenalkan mengenai kelebihan, kebolehan dan kesetiaan anjing ini kepada para pecinta anjing sport di seluruh dunia.
Seperti ungkapan Bilo dan para pecinta Dogo bahwa anjing jenis ini sebenarnya sangat memiliki sifat familiar (sifat bersahabat) yang tinggi terhadap anak-anak kecil dan penyayang keluarga, dapat dipercaya, memiliki kestabilan temperamen yang baik, intelegensia yang tinggi, mudah dilatih dan perawatannya sangat mudah. Tetapi hanya sedikit orang yang mengetahui lebih jauh mengenai kelebihan jenis anjing ini dibanding jenis lainnya. Mereka lebih dari sekedar hewan peliharaan manusia ataupun anjing polisi ataupun anjing pameran, tetapi mereka dapat dijadikan penjaga yang terpercaya dan dapat diandalkan.
Sekarang banyak anjing jenis Dogo Argentino ini telah dipelihara di negara Belanda, Jerman, Italia, Rusia, dan Amerika. Mereka dijadikan pilihan anjing keluarga sekaligus penjaga yang exclusive, dengan kepribadiannya yang lembut terhadap anak-anak, namun siap membela keluarganya dari para penjahat ataupun binatang buas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar